Pernah mendadak sakit perut, pusing, atau gemetaran sebelum ujian? Jangan-jangan kita mengalami gejala psikosomatis, nih.
Psikosomatis terdiri dari dua kata, ‘psyche’ yang artinya pikiran dan ‘soma’ yang berarti tubuh. Gangguan psikosomatis adalah penyakit fisik yang disebabkan pikiran negatif dan/atau masalah emosi seperti stres, cemas, kecewa, rasa bersalah, dan emosi negatif lain. Dalam dunia psikologi, psikosomatis sering disebut penyakit fungsional, ketika terdapat rasa sakit dan masalah pada fungsi tubuh meskipun enggak ada kelainan pada pemeriksaan x-ray atau tes darah.
Denyut jantung yang berubah cepat, gemetaran (tremor), berkeringat, mulut kering, atau nyeri otot adalah berbagai gejala fisik yang mungkin banget kita alami waktu lagi takut atau nervous menjelang ujian. Gejala fisik ini disebabkan meningkatnya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh, ditambah dengan pelepasan hormon adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah. Otak dinilai bisa memengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh.
Menurut David Cheek M. D., dan Leslie Lecron dalam buku Clinical Hypnotherapy, ada tujuh penyebab seseorang bisa menderita psikosomatis, di antaranya:
Kalau merasa mengalami hal-hal di atas dan setelah memeriksakan diri ke dokter enggak ditemukan penyakit fisik, sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke psikolog.
Penderita psikosomatis biasanya kecewa dan bingung karena enggak mendapat penjelasan secara medis mengenai penyakitnya. Padahal gangguan psikosomatis bermula dari masalah kejiwaan, sehingga yang dibutuhkan bukan cuma obat-obatan klinis, melainkan bisa diatasi atau minimal dikurangi dengan psikoterapi, mengonsumsi antidepresan, latihan relaksasi, atau hipnoterapi. Dengan hipnoterapi, kita akan diarahkan untuk mensugesti diri dengan hal-hal positif, sehingga bisa membantu kita melupakan kesedihan dan kekecewaan masa lalu supaya enggak jadi bibit penyakit. Intinya, selalu berpikiran positif aja ya, beib!